Seorang muslimah harus merasa
bahwa hijab menjadi bagian dari tubuhnya dan menjadi penutup dirinya, alat rasa
malunya, tanda kehormatannya, jalannya
untuk menggapai cinta Allah, serta tangga untuk mencapai surga_Nya.
Bila seorang muslimah
berjilbab, maka pada hakikatnya ia telah berusaha menunaikan salah satu
perintah Allah dan Rasul_Nya. Allah SWT berfirman;
وَمَا كَانَ
لِمُؤْمِنٍ وَلَا
مُؤْمِنَةٍ إِذَا
قَضَى اللَّهُ
وَرَسُولُهُ أَمْراً
أَن يَكُونَ
لَهُمُ الْخِيَرَةُ
مِنْ أَمْرِهِمْ
وَمَن يَعْصِ
اللَّهَ وَرَسُولَهُ
فَقَدْ ضَلَّ
ضَلَالاً مُّبِيناً
“Dan tidaklah patut bagi
laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila
Allah dan Rasul_Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka
pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah
dan Rasul_Nya maka sungguhlah dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata.”
(Al-Ahzab)
Selain itu, kerelaan seorang muslimah menutupi auratnya dengan hijab syar’i merupakan bukti keimanannya. Dan, masih banyak hikmah lain yang akan dipetik oleh seorang muslimah saat ia berjilbab sesuai dengan tuntunan syar’i.
Selaku orangtua, kita
merasa bahagia manakala kita menyaksikan putri-putri kita berjilbab. Karena,
walaupun bagaimana, orangtua akan dimintai pertanggung jawaban prihal
pendidikan anaknya, dan salah satunya adalah masalah jilbab ini. Oleh
karenanya, agar anak tidak merasa berat dalam mengenakan hijab syar’i saat ia
menginjak usia balig, maka perlu adanya usaha orangtua untuk membiasakan anak
berjilbab sejak dini. Karena, metode seperti ini ternyata sangat efektif dalam
mendidik anak berjilbab. Tentu saja, metode membiasakan anak berjilbab ini
sangat ditekankan untuk memperhatikan perkembangan usia si anak.
Tugas Orang tua
Orangtua akan dimintai
pertanggungjawaban perihal pendidikan anaknya. Nabi Saw bersabda:
أَلاَ كُلُّكُمْ
رَاعٍ وَكُلُّكُمْ
مَسْئُولٌ عَنْ
رَعِيَّتِهِ…??? (PERLU PERBAIKAN)
“Ingatlah, tiap-tiap
kalian adalah pemimpin, dan setiap orang dari kalian akan ditanyai tentang yang
dipimpinnya.” (HR. Bukhari Muslim)
Ini dalam konteks umum.
Adapun bagi laki-laki yang berkedudukan sebagai pemimpin, seperti suami, ayah,
dan saudara laki-laki, bila mereka ini tidak memerintahkan dan menganjurkan
istri, putrinya, atau saudara perempuannya agar mengenakan hijab, mereka akan
menjadi dayyuts (yakni orang-orang tidak memiliki kecemburuan terhadap
kehormatan wanita tanggungannya). Sedangkan, seorang dayyuts diancam oleh Rasulullah
Saw, bahwa mereka tidak akan masuk surga.
Di sisi lain, Islam
memerintahkan agar anak-anak kecil dilatih beribadah sebelum usia balig. Ibadah
shalat, misalnya, merupakan ibadah fardhu ain atas setiap muslimin dan muslimah.
Akan tetapi, Rasulullah Saw memerintahkan agar kita melatih anak-anak kita
melakukannya sejak berumur tujuh tahun. Dan, kita dibolehkan memukul mereka
bila berumur sepuluh tahun. Itu dilakukan sebelum mereka menginjak usia balig.
Rasulullah Saw
mengkhususkan shalat di antara ibadah lainnya dikarenakan shalat merupakan
tiang agama. Sedangkan hijab itu seperti shalat, hukumnya wajib bagi setiap
Muslimah dengan perintah yang jelas dari Allah dan Rasul_Nya seperti telah
dijelaskan tadi.
Tips Membiasakan Anak
Berjilbab Sendari Kecil
Yang pertama yang harus
dipahamkan kepada anak saat membiasakan mereka berjilbab adalah jilbab
merupakan salah satu perintah Allah dan Rasul_Nya. Firman Allah: “Katakanlah
kepada wanita yang beriman, ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan
memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali
yang (biasa) tampak darinya’.” (An-Nur [24] : 31)
Yang kedua, pahamkan
kepada anak bahwa berjilbab sama artinya taat kepada Allah dan Rasul_Nya karena
ia telah menunaikan salah satu perintah Allah Ta’ala. Dan, Allah telah
berfirman: “Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi
perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul_Nya telah menetapkan suatu
ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka.”
(Al-Ahzab [33] : 36).
Yang ketiga, tanamkan
pada diri anak bahwa jilbab merupakan bukti keimanan seorang muslimah. Allah Swt
tidak mengarahkan pembicaraan tentang hijab kecuali kepada para wanita
mukminah. Dia berfirman: “Katakanlah kepada wanita yang beriman.” Dia juga
berfirman: “Dan istri-istri orang mukmin.” Tentu seorang wanita akan merasa
bangga bila masih menyandang keimananj dalam dirinya.
Keempat, tunjukkan
kepdada anak bahwa berjilbab dapat menyelamatkan hati. Sebab, bila mata tidak
melihat sesuatu, maka hati pun tidak akan berhasrat. Dari sini, ketika mata
tidak melihat sesuatu yang terlarang, maka hati menjadi lebih suci. Kemungkinan
terbebas dari fitnah pun lebih nyata karena hijab akan memutus hasrat
orang-orang yang dalam hatinya ada penyakit. Allah berfirman: “Hai anak Adam,
sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan
pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik.”
(Al-A’raf [7] : 26). Semoga kita diberi kemauan dan kemampuan untuk menanamkan
syariat jilbab ini kepada putri-putri kita dan diteguhkan di atasnya hingga
ajal menjemput.
latihlah si anak sejak kecil dgn hijab..berawal dari kebiasaan
BalasHapusDan kebiasaan yang ditanamkan sejak kecil akan melekat lebih kuat..
latihlah mereka mengenakan busana muslimah sedari kecil. Yakinlah. Itu adalah salah satu syariat Allah. Dan bila kita melaksanakannya, maka kita akan mendapat pahala. Melihat anak-anak dengan busana muslimah, bagi saya, terlihat lebih menyenangkan dan menjadi qurratu ‘aini (perhiasan mata) bagi kita. insyaAllah aamiin.. :)