Senin, 27 Mei 2013

on Leave a Comment

Bersihkan dirimu dari Dosa

Ibnu Atha'illah

Jika ingin selamat dalam kehidupan dunia ini, jauhilah dosa, baik yang terang-terangan maupun yang tersamar. Janganlah beristighfar atas dosa tersebut, lalu kembali melakukannya. Perumpamaan orang yang banyak melakukan istighfar, tetapi masih mengulangi dosa-dosanya, seperti orang yang banyak minum obat, tetapi juga sering meminum racun. Nasihatilah dia dengan berkata,”Bisa jadi sebelum meminum obat, engkau sudah keburu mati lebih dahulu. Bisa jadi ajal datang setelah engkau berbuat dosa, padahal engkau belum sempat bertaubat. Sehingga engkau pun mati dalam kondisi maksiat dan berdosa. Sungguh, ini adalah bahaya besar….”

Siapa pun yang enggan meninggalkan perbuatan terlarang, percuma ia melakukan kewajiban-kewajiban. Ibarat orang yang sakit, selama ia tidak menahan diri dari makanan yang dilarang dan tidak melakukan diet, percuma ia meminum obat. Ibarat orang yang membersihkan pakaiannya, sementara ia jatuhkan dirinya ke dalam kubangan lumpur. Mana mungkin pakaiannya bisa bersih?


Selasa, 21 Mei 2013

on 2 comments

Andai Maulid Tidak Ada


Kami sekedar mengajak anda membayangkan satu hal. Andai saja maulid nabi tidak ada, atau lebih tepatnya ditiadakan sejak 50 tahun yang lalu, mungkin kita akan bertanya-tanya, siapa Muhammad itu? Jawaban yang kemudian muncul adalah, tentu saja dia adalah nabi kita sebagaimana tercantum dalam kalimat syahadat yang kita ucapkan
50 tahun kemudian…
Anak cucu kita mungkin akan bertanya lagi, siapa Muhammad itu, kok kita disuruh ngikuti dia terus? (pertanyaan yang mulai kurang sopan) apa sih istimewanya dia? Bukankah akan lebih simple kalau kita melihat tokoh-tokoh kita yang bisa secara langsung kita saksikan. Toh mereka juga orang baik kok. Sama seperti Muhammad
Pendeknya, semakin lama orang makin tidak tahu dan makin bingung dengan nama yang telah menjadi syarat mutlak keislaman mereka. Ketidak tahu menahuan ini ketika ditanggapi dengan jawaban : “ah, dia itu cuma manusia biasa seperti kita. Beda kita sama dia hanya masalah dia dapat wahyu dan kita tidak. Itu saja. Tak lebih.” maka akan menimbulkan berbagai informasi yang simpang siur, bahkan cenderung menyesatkan
…………………………………….