Hukum menikahi perempuan yang sedang hamil diperinci sebagai berikut:
1. Jika perempuan tersebut hamil dari hubungan di luar nikah (zina), maka pernikahannya sah namun makruh. Jika hamil dari pernikahan yang sah seperti dari suami sebelumnya yang meninggal dunia atau mentalaknya dalam keadaan hamil, maka tidak sah karena masih dalam masa iddah. Suami tetap boleh untuk melakukan hubungan suami-istri dengannya setelah melangsungkan akad.
2. Status anak yang dilahirkan diperinci sebagai berikut:
3. Jika dilahirkan lebih dari enam bulan dan kurang dari empat tahun setelah akad nikahnya, maka ada dua keadaan.
Jumat, 15 November 2013
Sabtu, 19 Oktober 2013
Ingat mati..!! Karena Mati Tak akan melupakanmu..
Rasul Saw mengingatkan pada kita: "Cukuplah kematian sebagai peringatanbagimu". Memang kematian adalah nasehat yang lebih tajam daripada nasehatlisan. Sungguh setiap kita sebagai mahluk_Nya sudah divonis mati bahkan sebelumkelahiran kita, "Setiap yang berjiwa pasti mati"
Jika seorang manusia sudah tidak lagi mempan dingatkandengan lisan, maka mengingatkannya dengan kematian adalah sebaik-baiknyanasehat.
Dan bila kematianpun tidak membuatnya ingat pada Allah &kembali ke jalan yang Dia ridhoi, maka sungguh mereka adalah orang celaka.Tidak kah kalian iangat akan firman Allah Swt dalam penggalan surat Ali_Imron.145.
Dan setiap kita sudah ada jadwal kematian, "Tidaklahsuatu jiwa mati kecuali sudah ada kitab ajalnya"
Kita tinggal menunggu giliran, kapan ajal akan menjemputkita,,? Tanah kubur sudah menanti kedatangan kita. Maka dari itu siapkanlahsegala sesuatu dari pada kebutuhan untuk hidup di alam kubur & akhiratkelak, perbanyaklah amal kebaikan, ilmu yang manfaat, dan tinggalkanlah darikita putra-putri yang sholeh sholehah, agar do'a mereka senantiasa menemanikita dialam kubur & akhirat kelak
Selasa, 18 Juni 2013
Sebelum yang 5 Datang
Sebelum datang 5 yang
lain.....
Dalam hadits Nabi Muhammad SAW: ”Gunakanlah 5 perkara sebelum 5 perkara yang lain: Masa mudamu sebelum masa tuamu. Sehatmu sebelum sakitmu. Kayamu sebelum miskinmu. Senggangmu sebelum sempitmu. Dan hidupmu sebelum matimu.(HR. Hakiem)
”Dalam hadits ini jelaslah bagi qta untuk jangan menyia²kan waktu yang qta miliki saat ini, sebelum datang waktu 5 yang lain.
-Yang pertama adalah masa muda sebelum datang masa tua. Pelajaran penting yang dapat qta ambil adalah bahwa masa muda merupakan masa yang penuh dengan semangat & energik, serta kekuatan. Maka sayang apabila waktu muda disia² untuk aktivitas yang tidak bermanfaat.
Pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan. Jiwa muda yang penuh gelora ini harus dimanfaatkan dengan baik, menuntut ilmu, mendekatkan diri kepada اللّهُ & Rosulullah. Agar sedini mungkin qta dapat mengetahui mana perbuatan yang baik & mana perbuatan yang buruk, mana yang halal & mana yang haram.
Pemuda yang bijak tentu tidak akan menyia² waktu² nya untuk berbuat sesuatu yang tidak manfaat baginya baik didunia maupun diakhirat. Dia akan slalu menggunakan waktunya untuk mendalami ilmu agama.
Bersambung.............
Dalam hadits Nabi Muhammad SAW: ”Gunakanlah 5 perkara sebelum 5 perkara yang lain: Masa mudamu sebelum masa tuamu. Sehatmu sebelum sakitmu. Kayamu sebelum miskinmu. Senggangmu sebelum sempitmu. Dan hidupmu sebelum matimu.(HR. Hakiem)
”Dalam hadits ini jelaslah bagi qta untuk jangan menyia²kan waktu yang qta miliki saat ini, sebelum datang waktu 5 yang lain.
-Yang pertama adalah masa muda sebelum datang masa tua. Pelajaran penting yang dapat qta ambil adalah bahwa masa muda merupakan masa yang penuh dengan semangat & energik, serta kekuatan. Maka sayang apabila waktu muda disia² untuk aktivitas yang tidak bermanfaat.
Pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan. Jiwa muda yang penuh gelora ini harus dimanfaatkan dengan baik, menuntut ilmu, mendekatkan diri kepada اللّهُ & Rosulullah. Agar sedini mungkin qta dapat mengetahui mana perbuatan yang baik & mana perbuatan yang buruk, mana yang halal & mana yang haram.
Pemuda yang bijak tentu tidak akan menyia² waktu² nya untuk berbuat sesuatu yang tidak manfaat baginya baik didunia maupun diakhirat. Dia akan slalu menggunakan waktunya untuk mendalami ilmu agama.
Bersambung.............
Senin, 27 Mei 2013
Bersihkan dirimu dari Dosa
Ibnu Atha'illah
Jika ingin selamat dalam kehidupan
dunia ini, jauhilah dosa, baik yang terang-terangan maupun yang tersamar.
Janganlah beristighfar atas dosa tersebut, lalu kembali melakukannya.
Perumpamaan orang yang banyak melakukan istighfar, tetapi masih mengulangi dosa-dosanya,
seperti orang yang banyak minum obat, tetapi juga sering meminum racun.
Nasihatilah dia dengan berkata,”Bisa jadi sebelum meminum obat, engkau sudah
keburu mati lebih dahulu. Bisa jadi ajal datang setelah engkau berbuat dosa,
padahal engkau belum sempat bertaubat. Sehingga engkau pun mati dalam kondisi
maksiat dan berdosa. Sungguh, ini adalah bahaya besar….”
Siapa pun yang enggan meninggalkan perbuatan terlarang, percuma ia melakukan kewajiban-kewajiban. Ibarat orang yang sakit, selama ia tidak menahan diri dari makanan yang dilarang dan tidak melakukan diet, percuma ia meminum obat. Ibarat orang yang membersihkan pakaiannya, sementara ia jatuhkan dirinya ke dalam kubangan lumpur. Mana mungkin pakaiannya bisa bersih?
Siapa pun yang enggan meninggalkan perbuatan terlarang, percuma ia melakukan kewajiban-kewajiban. Ibarat orang yang sakit, selama ia tidak menahan diri dari makanan yang dilarang dan tidak melakukan diet, percuma ia meminum obat. Ibarat orang yang membersihkan pakaiannya, sementara ia jatuhkan dirinya ke dalam kubangan lumpur. Mana mungkin pakaiannya bisa bersih?
Selasa, 21 Mei 2013
Andai Maulid Tidak Ada
Kami sekedar mengajak anda membayangkan satu hal. Andai saja
maulid nabi tidak ada, atau lebih tepatnya ditiadakan sejak 50 tahun yang lalu,
mungkin kita akan bertanya-tanya, siapa Muhammad itu? Jawaban yang kemudian
muncul adalah, tentu saja dia adalah nabi kita sebagaimana tercantum dalam
kalimat syahadat yang kita ucapkan
50 tahun kemudian…
Anak cucu kita mungkin akan
bertanya lagi, siapa Muhammad itu, kok kita disuruh ngikuti dia terus?
(pertanyaan yang mulai kurang sopan) apa sih istimewanya dia? Bukankah akan lebih simple kalau kita melihat tokoh-tokoh kita
yang bisa secara langsung kita saksikan. Toh mereka juga orang baik kok. Sama
seperti Muhammad
Pendeknya, semakin lama orang
makin tidak tahu dan makin bingung dengan nama yang telah menjadi syarat mutlak
keislaman mereka. Ketidak tahu menahuan ini ketika ditanggapi dengan jawaban : “ah, dia itu
cuma manusia biasa seperti kita. Beda kita sama dia hanya masalah dia dapat
wahyu dan kita tidak. Itu saja. Tak lebih.” maka akan menimbulkan berbagai informasi yang simpang siur, bahkan
cenderung menyesatkan
…………………………………….
Selasa, 30 April 2013
Denganmu ku meraih surga
Bila ada surga di dunia itu adalah rumah
tangga yang bahagia, rumah tangga yang penuh dengan rasa sakinah, mawaddah wa
rahmah. Dan bila ada neraka di dunia itu adalah rumah tangga yang hancur, suami
istri yang saling menyalahkan, curiga, tidak saling mencintai dan jauh dari
rasa sakinah mawaddah wa rahmah.
Sebagaimana kita ingat Rasul Saw bersabda: “Bahwa
sebaik-baiknya perhiasan dunia adalah istri sholihah”. Yang akan menjadikan
rumah kita bak surga, baiti jannati. Sejak pernikahan ini, mulai saat ini
sampai akhir hayat kita insyallah, istri kita akan menjadi mitra, patner dan
sabahat terbaik.
Dengan dialah, kita berbagi kejadian,
melewatkan hari dan tahun bersama. Dengannya lah kita berbagi suka, duka,
impian, harapan dan juga kecemasan. Ketika kita sakit, dialah yang akan
merawat, ketika kita memerlukan pertolongan dia akan mengupayakan semua yang
dia bisa lakukan untuk kita (suami). Ketika kita berbagi rahasia padanya, dia
akan menjaga rahasia itu dengan amanah. Ketika kita perlu nasehat, dia akan
memberikan nasehatnya yang terbaik.
Rabu, 17 April 2013
Usia ku udah 40 tahun
“Jika engkau telah berusia empat puluh tahun, maka segeralah
untuk memperbanyak amal shaleh siang maupun malam. Sebab, waktu pertemuanmu
dengan Allah ‘Azza wa Jalla semakin dekat. Ibadah yang kau kerjakan saat ini
tidak mampu menyamai ibadah seorang pemuda yang tidak menyia-nyiakan masa
mudanya. Bukankah selama ini kau sia-siakan masa muda dan kekuatanmu. Andaikata
saat ini kau ingin beramal sekuat-kuatnya, tenagamu sudah tidak mendukung
lagi”.
Sabtu, 16 Maret 2013
Nasehat Sufi
Nasehat ulama sufi, Syaikh Ibnu Athoillah,
“Jangan beban berat akan besarnya dosa-dosa yang telah anda
lakukan, menjadikan penghalang bagi anda untuk bersangka baik kepada Allah.
Sesungguhnya apabila orang yang mengenal Tuhannya, tentu ia
akan memandang kecil dosa-dosa bila dibandingkan dengan sifat-sifat Allah Yang
Maha Pemurah lagi Maha Pengampun.
Tidak ada dosa kecil, apabila Allah menghadapi anda dengan
keadilan-Nya, dan tidak ada dosa besar, apabila Allah menghadapi anda dengan
karunia dan kemurahan-Nya”
Besarnya dosa bagi orang melakukan dosa dapat dilihat dari dua
sudut pandang, yaitu:
Pertama:
Minggu, 03 Februari 2013
Habib Umar Al_Athas
“Mencintai
apa yang dicintai_Nya akan menyampaikan kita kepada cinta_Nya”
Habib Umar Al_Athas Ra berkata: “Siapapun yang mengirimkan
fatehah kepadaku tanpa menyebutkan Syekh Ali Baros, fatehahnya tidak akan ku
terima”.
Karena sayangnya beliau dengan muridnya ini.
Karena sayangnya beliau dengan muridnya ini.
Sekali
waktu, Syekh Ali sedang memijat gurunya ini. Waktu itu ada berkumpul
murid-murid beliau yang lain, tiba-tiba datanglah seorang badwi, tanpa
berkata-kata badwi ini mencium tangan beliau, kemudian pergi. Murid-murid
beliau melihat kejanggalan ini bertanya kepada Habib Umar Al_Athas: “Siapakah
orang badwi tadi ? datang hanya untuk mencium tangan antum, kemudian pergi ?”
Jawab beliau: “Itu adalah Nabi Khidhir As, beliau masih berada di pasar itu di dekat masjid itu, kalau kalian ingin menemuinya”. semua murid beliau dengan serta merta berhamburan mencari Nabi Allah Khidhir As, hanya satu orang yang masih tinggal menemani beliau, yaitu Syekh Ali Baros.
Jawab beliau: “Itu adalah Nabi Khidhir As, beliau masih berada di pasar itu di dekat masjid itu, kalau kalian ingin menemuinya”. semua murid beliau dengan serta merta berhamburan mencari Nabi Allah Khidhir As, hanya satu orang yang masih tinggal menemani beliau, yaitu Syekh Ali Baros.
Habib Umar
bertanya kepada Syekh Ali: “Ya Ali kenapa engkau masih disini ? tidak mencari
Nabi Khidhir As ?”
Jawab Syekh Ali: “Ya Habib Umar, Nabi Allah Khidhir As saja mencari antum, buat apa ana mencari Nabi Allah Khidhir As ?”.
Jawab Syekh Ali: “Ya Habib Umar, Nabi Allah Khidhir As saja mencari antum, buat apa ana mencari Nabi Allah Khidhir As ?”.
Demikianlah
contoh: kecintaan yang benar terhadap orang yang benar, dan ditunaikan dengan
cara yang benar.
Jumat, 25 Januari 2013
Keutamaan perayaan Maulid Nabi Saw...
Menurut
fatwa seorang Ulama besar: Asy-Syekh Al Hafidz As-Suyuthi menerangkan bahwa
mengadakan peringatan kelahiran Nabi Muhammad Saw, dengan cara mengumpulkan
banyak orang, dan dibacakan ayat-ayat al-Quran dan diterangkan (diuraikan)
sejarah kehidupan dan perjuangan Nabi sejak kelahiran hingga wafatnya, dan
diadakan pula sedekah berupa makanan dan hidangan lainnya dengan cara yang
tidak berlebihan adalah merupakan perbuatan Bid’ah hasanah, dan akan
mendapatkan pahala bagi orang yang mengadakannya dan yang menghadirinya, sebab
merupakan wujud kegembiraan, dan kecintaan / mahabbah kapada Rosullullah saw.
Seperti yang disabdakan oleh Nabi Muhammad Saw:
مَنْ أَحَبَّنِى كَانَ مَعِيْ فِي الْجَنـَّةِ
“Barang siapa yang senang, gembira, dan cinta kepada saya maka
akan berkumpul bersama dengan saya masuk surga”.
Dalam kitab “Anwarul Muhammadiyah“ karangan: Syekh Yusuf Bin
Ismail An-Nabhani, diterangkan bahwa pada saat hari kelahiran Nabi Muhammad
Saw, seorang wanita budak belian dari Abu Lahab (tokoh kafir jahiliyyah) yang
bernama Tsuwaibah menyampaikan kabar gembira tentang kelahiran Nabi Muhammad
Saw kepada Abu Lahab. Karena senangnya Abu Lahab mendapat berita itu, spontan
budak wanitanya yang bernama Tsuwaibah itu dibebaskan dan dihadiahkan kepada
Siti Aminah : Ibunda Muhammad Saw untuk menyusui bayinya tersebut.
Ketika Abu Lahab telah meninggal dunia seorang sahabat Nabi ada
yang bertemu dalam mimpinya dan menanyakan tentang nasibnya di akhirat.
Abu Lahab menjawab: Saya disiksa selama-lamanya karena kekafiran
saya tetapi pada tiap-tiap hari senin saya diberi keringanan dari siksaan
bahkan aku bisa mencium dua jari tanganku dan bisa keluar airnya untuk saya
minum.
Dan ketika ditanya: mengapa bisa demikian? Abu Lahab menjawab: Ini
adalah merupakan hadiah dari Allah karena kegembiraanku pada saat kelahiran
Nabi Muhammad Saw.
Dalam sebuah hadits dikatakan:
مَنْ عَظَّمَ مَوْلِدِىْ كُنْتُ شَفِيْعًا
لَهُ يَـوْمَ الْقِيَا مَةِ. وَمَنْ أَنْفَقَ دِرْهَمًا فِى مَوْلِدِى فَكَأَ
نَّمَا اَنْفَقَ جَبَلاً مِنْ ذَ هَبٍ فِى سَبِيْلِ اللهِ
“Barang siapa yang memulyakan / memperingati hari kelahiranku maka
aku akan memberinya syafa’at pada hari kiamat. Dan barang siapa memberikan
infaq satu dirham untuk memperingati kelahiranku, maka akan diberi pahala
seperti memberikan infaq emas sebesar gunung fi sabilillah.
Sahabat Abu Bakar Ash-Shidiq berkata:
مَنْ أَنْفَقَ دِرْ هَماً فِى مَوْ لِدِ
النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ رَفِيْقِيْ فِى الْجَنَّةِ
“Barang siapa yang memberikan infaq satu dirham untuk memperingati
kelahiran Nabi Saw : akan menjadi temanku masuk surga”.
Sahabat Umar Bin Khoththob berkata:
مَنْ عَظَّمَ مَوْ لِدِ النَّبِيِّ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَدْ أَحْيَا اْلإِسْلاَمَ
“Barang siapa yang memuliakan / memperingati kelahiran Nabi Saw,
berarti telah menghidupkan Islam”.
Sahabat Ali Bin Abi Tholib berkata:
مَنْ عَظَّمَ مَوْ لِدِ النَّبِيِّ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لاَ يَخْرُجُ مِنَ الدُّنْياَ اِلاَّ بِاْلإِ يْمَانِ
“Barang siapa yang memuliakan / memperingati kelahiran Nabi Saw,
apabila pergi meninggalkan dunia pergi dengan membawa iman”.
Melihat besarnya pahala tersebut maka banyaklah kaum muslimn
muslimat yang selalu melahirkan rasa cintanya kepada Nabi dan mengagungkan hari
kelahiran Nabi dengan cara-cara yang terpuji seperti pada tiap-tiap malam Senin
atau malam Jum’at mengadakan jama’ah membaca kitab Al- Barzanji, sholawat
maulud, dan ada pula yang menyediakan tabungan yang berwujud uang hasil tanaman
atau sebagian gajinya untuk kepentingan memperingati kelahiran Nabi Saw.
Perintis Peringatan Maulid Nabi
Peringatan Maulud Nabi sudah diadakan oleh kalangan umat Islam
sejak pada kurun ketiga atau tiga ratus tahun setelah hijrah Nabi, yang pada
saat itu kondisi umat Islam mulai rusak dalam berbagai hal.
Tokoh pemerintahan yang pertama kali menyelenggarakan peringatan
Maulud Nabi adalah Penguasa Irbil Raja Mudzaffar Abu said Al Kukburi bin
Zainuddin Ali bin Buktikin. Beliau adalah Raja yang cerdas ahli strategi di
bidang pemerintahan, pemurah, alim dan adil. Saat itu pemerintahannya terasa
kurang stabil, rakyatnya mulai banyak meninggalkan syariat agamanya, akhlaqnya
mulai rusak, mulai terjadi banyak kerusuhan-kerusuhan dan kemaksiatan-
kemaksiatan.
Raja Mudzaffar berinisiatif menyelenggarakan peringatan Maulid
nabi setiap bulan Robi’ul Awal secara besar-besaran, dengan mengumpulakan semua
masyarakat dari tokoh-tokohnya sampai rakyat kecil. Pada peringatan Maulid itu
disampaikan penjelasan tentang sejarah dan perjuangan, serta keteladanan Nabi
Muhammad SAW sejak lahir sampai wafatnya. Seorang ulama’ besar Syekh Al Hafidz
Ibnu Dahyah yang mengarang kitab tentang sejarah Nabi yang diberi nama
At-Tanwir fi Maulidil Basyir An-Nadzir, diberi hadiah oleh Raja 1000 dinar.
Setelah diadakan peringatan Maulid Nabi SAW tersebut, pemerintahan
kembali stabil, semangat pengamalan agamanya makin baik, negaranya aman,
tentram dan bertambah makmur. Sesuai dengan Firman Allah SWT:
وَلَوْ اَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوْا
وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَاْلأَرْضِ
وَلَكِنْ كَذَّبُوْا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَاكَانُوْا يَكْسِبُوْنَ. (الأعراف :٩٥)
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa,
pastilah kami (Allah) akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan
bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami) itu, maka kami siksa mereka
disebabkan perbuatannya. (QS: Al A’raf :96).
Anjuran memperingati Maulid Nabi
Anjuran supaya memperingati Maulid Nabi sudah diisyaratkan oleh
Allah SWT, dan oleh nabi sendiri. Firman Allah surat Al A’rof: 157:
فَالَّذِيْنَ آمَنُوْا بِهِ وَعَزَّرُوْهُ
وَنَصَرُوْهُ وَاتَّبَعُوا النُّوْرَ الَّذِيْ أُنْزِلَ مَعَهُ وَاُولئِكَ هُمُ
اْلمُفْلِحُوْنَ. (الأعراف :١٥٧)
Maka orang-orang yang beriman kepadanya (Muhammad) memulyakannya,
menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al
Qur’an), mereka itulah orang-orang yang beruntung. (QS. Al A’rof :157)
Termasuk orang-orang yang memulyakan (dalam ayat ini) adalah
orang-orang yang memperingati Maulid Nabi SAW, yang membaca Barzanji, Marhaban,
Burdah, syair-syair dan qosidah-qosidah dan pengajian-pengajian, kalau
dimaksudkan untuk memulyakan Nabi, maka akan mendapat pahala yang banyak dan
akan beruntung.
Nabi Muhammad saw juga sudah memberikan isyarat tentang perlunya
memperingati kelahiran Nabi sebagaimana hadis riwayat Muslim yang bersumber dari
Abu Qotadah Al Anshory r.a:
أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صلعم سُئِلَ عَنْ صَوْمِ
اْلإِثْنَيْنِ فَقَالَ فِيْهِ وُلِدْتُ وَفِيْهِ أُنْزِلَ عَلَيَّ. (رواه مسلم)
“Sesungguhnya Rosulullah saw ditanya seorang sahabat tentang puasa
hari Senin, maka beliau menjawab, sebab di hari Senin itu hari kelahiranku, dan
wahyu diturunkan kepadaku”. ( HR. Muslim). Dari hadis ini Nabi sendiri
juga memulyakan hari kelahirannya, dengan berpuasa (amal yang baik).
Beberapa pendapat tentang memperingati Maulid Nabi saw.
Di kalangan umat Islam ada beberapa pemahaman tentang memperingati
Maulid nabi saw:
1. Golongan yang terbesar, yaitu yang merayakan Maulid Nabi setiap
bulan Robi’ul Awwal, bahkan di bulan-bulan yang lain atau tiap-tiap malam Senin
atau Jum’at dengan membaca Barzanji, membaca Marhaban dan kitab-kitab Maulid
lainnya, sebagaimana yang biasa diamalkan umat Islam sejak dahulu. Golongan ini
ada yang hanya membaca Barzanji saja, atau ada pula yang diteruskan dengan
pengajian atau ceramah tentang riwayat dan perjuangan Nabi. Semua itu dengan
maksud untuk melahirkan kecintaannya kepada nabi Muhammad saw.
2. Golongan umat Islam yang nerayakan maulid nabi tiap Bulan
Robiul Awal, tetapi tidak dengan membaca Barzanji, tidak membaca Marhaban, atau
kitab-kitab Maulid lainnya, karena dianggap tidak ada tuntunannya.
3. Golongan yang ekstrim, yaitu tidak mau merayakan peringatan
maulid Nabi sama sekali, karena hal itu dianggap bid’ah yang harus
ditinggalkan.
Minggu, 13 Januari 2013
Indahnya saling menasehati
Mungkin ada sebahagian orang yang tidak tergerak hatinya
untuk menasihati manusia, kerana ia merasa banyak melakukan dosa dan tidak
layak untuk mengucapkan ucapan kebaikan kepada sesama manusia.
Pandangan seperti itu adalah keliru dan bahayanya sangat besar, serta akan membuat syaitan gembira. Betapa tidak, kerana jika mesti menunggu sampai seseorang bersih dari dosa baru ia layak menasihati manusia, maka tidak ada seorangpun di muka bumi yang layak memberi nasihat setelah Rasulullah Saw
Pandangan seperti itu adalah keliru dan bahayanya sangat besar, serta akan membuat syaitan gembira. Betapa tidak, kerana jika mesti menunggu sampai seseorang bersih dari dosa baru ia layak menasihati manusia, maka tidak ada seorangpun di muka bumi yang layak memberi nasihat setelah Rasulullah Saw
Jumat, 04 Januari 2013
Mendidik anak
Dalam salah satu ceramah Habib Achmad Jamal
bin Toha Ba’agil
Beliau
mengutip dari hadits Nabina Muhammad Saw: “Akan datang suatu zaman dimana
orangtua akan menjerumuskan anaknya untuk menjadi penghuni neraka”
Dimana
di zaman ini orang tua sangat merasa tidak percaya diri atau merasa harga dirinya
turun jika anaknya memakai jilbab, anaknya bergaul dengan orang-orang sholeh,
anaknya belajar Al_Qur’an, dan hidup dipesantren. Orang tua dizaman ini akan
merasa percaya diri jika anaknya memakai
pakian yang memamerkan aurot, jika anaknya meniru gaya hidup orang barat yang
mengedepankan kebebasan, dan free sex.