“Jika engkau telah berusia empat puluh tahun, maka segeralah
untuk memperbanyak amal shaleh siang maupun malam. Sebab, waktu pertemuanmu
dengan Allah ‘Azza wa Jalla semakin dekat. Ibadah yang kau kerjakan saat ini
tidak mampu menyamai ibadah seorang pemuda yang tidak menyia-nyiakan masa
mudanya. Bukankah selama ini kau sia-siakan masa muda dan kekuatanmu. Andaikata
saat ini kau ingin beramal sekuat-kuatnya, tenagamu sudah tidak mendukung
lagi”.
Oleh karena itu beramallah sesuai kekuatanmu. Perbaikilah masa lalumu dengan banyak berdzikir, sebab tidak ada amal yang lebih mudah dari dzikir. Dzikir dapat kamu lakukan ketika berdiri, duduk, berbaring maupun sakit. Dzikir adalah ibadah yang paling mudah.
Rasulullah saw bersabda :
“Dan hendaklah lisanmu basah dengan berdzikir kepada Allah swt.”
“Dan hendaklah lisanmu basah dengan berdzikir kepada Allah swt.”
Bacalah secara berkesinambungan doa’ dan dzikir papa pun
yang mudah bagimu. Pada hakikatnya engkau dapat berdzikir kepada Allah swt
adalah karena kebaikannya. Ia akan mengaruniamu”
“Ketahuilah, sebuah umur yang awalnya disia-siakan,
seyogyanya sisanya dimanfaatkan. Jika seorang ibu memiliki sepuluh anak dan
sembilan diantaranya meninggal dunia. Tentu ia akan lebih mencintai
satu-satunya anak yang masih hidup itu. Kamu telah menyia-nyiakan sebagian
besar umurmu, oleh karena itu jagalah sisa umurmu yang sangat sedikit itu. Demi
Allah, sesungguhnya umurmu bukanlah umur yang dihitung sejak engkau lahir,
tetapi umurmu adalah umur yang dihitung sejak hari pertama engkau mengenal
Allah swt”.
“Seseorang yang telah mendekati ajalnya ( berusia lanjut )
dan ingin memperbaiki segala kekurangannya di masa lalu, hendaknya dia banyak
membaca dzikir yang ringkas tetapi berpahala besar. Dzikir semacam itu akan
membuat sisa umur yang pendek menjadi panjang.
Jika sebelumnya kau sedikit melakukan shalat dan puasa
sunah, maka perbaikilah kekuranganmu dengan banyak bershalawat kepada
Rasulullah saw. Andaikata sepanjang hidupmu engkau melakukan segala jenis
ketaatan dan kemudian Allah swt bershalawat kepadamu sekali saja, maka satu
shalawat Allah ini akan mengalahkan semua amalmu itu. Sebab, engkau bershalawat
kepada Rasulullah sesuai dengan kekuatanmu, sedangkan Allah swt bershalawat
kepadamu sesuai dengan kebesaran-Nya. Ini jika Allah swt bershalawat kepadamu
sekali, lalu bagaimana jika Allah swt membalas setiap shalawatmu dengan sepuluh
shalawat sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah Hadits Shahih?
Betapa indah hidup ini jika kau isi dengan ketaatan kepada
Allah swt, dengan berdzikir kepada-Nya dan bershalawat kepada Rasulullah saw.”
“Orang yang menggunakan masa sehatnya untuk bermaksiat
kepada Allah swt adalah seperti seorang anak yang mendapat warisan dari ayahnya
sebesar seribu dinar, kemudian ia gunakan semua uang itu untuk membeli ular dan
kalajengking yang sangat berbisa yang kemudian mengelilingi dan menggigitnya.
Bukankah ular dan kalajengking tersebut akan membunuhnya? Kamu gunakan masa
sehatmu untuk bermaksiat kepada Allah swt, maka nilaimu adalah seperti burung
pemakan bangkai yang terbang berkeliling mencari bangkai, dimana pun ia dapatkan,
maka ia segera mendarat.